PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING BERSAMA KKN DESA BANARAN

PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING BERSAMA KKN DESA BANARAN

Surakarta, 12 Agustus 2022 – Tim KKN Tematik Kedokteran UNS Percepatan Penanggulangan Stunting Desa Banaran telah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Kegiatan KKN di Desa Banaran berlangsung selama 27 hari dimulai dari tanggal 15 Juli 2022 – 12 Agustus 2022. Desa Banaran terletak di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen memiliki wilayah terluas dengan penduduk terbanyak dalam satu kecamatan. Desa ini terdiri dari 4 kebayanan, 14 dukuh, dan 50 Rukun Tetangga. Desa Banaran memiliki jumlah total penduduk yaitu 9740 orang dengan rincian jumlah penduduk laki-laki adalah 4707 orang dan jumlah penduduk perempuan adalah 5033 orang. Tim KKN diterjunkan untuk fokus pada percepatan penurunan stunting di Desa Banaran. Hal ini selaras dengan angka stunting Desa Banaran yang terbanyak di Kecamatan Sambungmacan.

Sebagai upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Sragen, Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kedokteran UNS Desa Banaran melaksanakan berbagai program kerja. Program kerja yang telah dilaksanakan antara lain pengukuran status gizi dan edukasi kader posyandu, digitalisasi UMKM dengan karang taruna dan bumi desa, edukasi pencegahan kekerasan anak kepada ibu dan calon ibu, edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada murid sekolah dasar, pemeriksaan kesehatan lansia, dan pembentukan posyandu remaja. Sasaran utama Tim KKN Kedokteran UNS dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah balita, anak SD, remaja, calon ibu, ibu hamil, ibu yang sudah memiliki anak, dan ibu atau lansia yang sedang mengasuh balita. Berdasarkan kehadiran dan proses keberjalanan setiap program kerja, antusiasme masyarakat desa sangat baik dalam menerima pengarahan dan materi dari Tim KKN Kedokteran UNS. Selain masyarakat desa, perangkat desa sangat kooperatif dalam bekerja sama dengan tim KKN mulai dari awal kedatangan sampai akhir masa KKN. Melalui setiap kegiatan dan kerjasama antara elemen masyarakat dengan tim KKN, diharapkan dapat mempercepat penurunan serta memberantas stunting di Desa Banaran.

Pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat di Istana Wapres, yang diadakan pada 11 Mei 2022 lalu, wakil presiden K.H. Ma’ruf Amin selaku ketua Tim pengarah TPPS  memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan kementerian kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau telah menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024. Yang mana dalam 2,5 tahun kedepan setidaknya sebesar 10,4% angka stunting harus mengalami penurunan. Jawa Tengah merupakan salah satu dari 12 provinsi yang diprioritaskan pemerintah dalam program percepatan penanganan stunting. Kabupaten sragen merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam zona kuning yakni dengan prevalensi stunting sebesar 10-20%. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN diberikan amanah untuk memberikan intervensi yang tepat perihal kejadian stunting ini. Kami pun ditempatkan di salah satu desa di Kabupaten Sragen yakni Desa Banaran yang merupakan desa penghubung antar provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selama disana  kami diberi kesempatan untuk ikut turut dalam kegiatan posyandu yang dilakukan oleh bidan desa dan para kader lainnya. Menurut data pengukuran yang telah kami akumulasikan dari beberapa posyandu yang telah kami kunjungi dari 300 balita berdasarkan grafik panjang badan/umur dan tinggi badan/umur yang ditetapkan WHO sebanyak 59 Anak yang masuk dalam kategori stunting.

Kegiatan KKN Tematik Kedokteran UNS di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen telah selesai dilaksanakan. Selama tanggal 15 Juli 2022 – 12 Agustus 2022, tim KKN telah melaksanakan berbagai program kerja sebagai bentuk intervensi dalam menanggulangi dan mencegah kejadian stunting yang ada di Desa Banaran. Program kerja yang telah dilaksanakan adalah pengukuran status gizi dan edukasi kader posyandu, digitalisasi UMKM dengan karang taruna dan bumi desa, edukasi pencegahan kekerasan anak kepada ibu dan calon ibu, edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada murid sekolah dasar, pemeriksaan kesehatan lansia, dan pembentukan posyandu remaja. Dari program pengukuran status gizi di posyandu-posyandu, tim KKN menemukan akumulasi angka kejadian stunting yang cukup tinggi pada anak-anak di Desa Banaran. Berdasarkan data tersebut, tim KKN berharap melalui setiap kegiatan dan kerjasama antara elemen masyarakat yang telah dilakukn dapat mempercepat penurunan serta memberantas stunting di Desa Banaran.