Saat ini Program Studi S1 Kedokteran – Fakultas Kedokteran UNS telah berusia 43 tahun dan telah memasuki tahap pengembangan dengan fokus utama pada peningkatan kualitasinstitusi agar tetap memiliki mutu yang baik dengan daya saing tinggi. Prodi S1 Kedokteran – FK UNS berhasil mempertahankan mutu pengelolaannya dengan mendapatkan predikat institusi dengan akreditasi A (sangat baik) 3 kali yaitu pada tahun 2005 (SK nomor 008/BAN-PT/Ak-IX/S1/VI/2005 tanggal 23 Juni 2005), tahun 2010 (SK BAN PT No. 023/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010), dan tahun 2016 (SK LAMPTKES No6287/LAM-PTKes?Akr/Sar/I/2016).

Sebagailembaga pendidikan bertanggungjawabmenyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,Prodi S1 Kedokteran FK UNSturut serta mencapai cita-cita konstitusional negara Republik Indonesia, khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memproduksi lulusan yang kompeten di bidang ilmu kesehatan yang berwawasan Global. Guna mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah strategis bagi terselenggaranya pendidikan tinggi dengan mengedepankan kualitas, kuantitas, dan produktivitas dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, sehingga mampu berkontribusi meningkatkan daya saing bangsa (nation’s competitiveness).

Dengan munculnya paradigma baru yaitu evidence-based medicine, patient-oriented medicine dan pandangan manusia sebagai kesatuan bio-psiko-sosio-kultural, maka dokter lulusan FKUNS dalam menjalankan tugasnya diharapkan mampu menerapkan kedokteran berdasarkan bukti ilmiah.Dengan mengurangi peran intuisi dan penerapan pengalaman klinis yang tidak sistematis,tetapi lebih memantapkan dasar-dasar patofisiologi dan pemeriksaan bukti klinik hasil risetsebagai landasan pembuatan keputusan klinik, serta berorientasi pada pasien dan menerapkan prinsip dokter keluarga.

Prodi S1 Kedokteran FK UNS saat ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang dijalankan dengan pendekatan SPICES (student-centered, problem-based, integrated, community-based,elective/ early clinical exposure, systematic).Kurikulum berbasis kompetensi ini diterapkan untuk mengikuti perkembangan teori belajar, menjawab tantangan yang muncul dari kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedokteran (mega speed), era globalisasi, adanya tripel burden masalah kesehatan masyarakat Indonesia.