LOKAKARYA LABORATORIUM LAPANGAN / FIELD LAB 2019

LOKAKARYA LABORATORIUM LAPANGAN / FIELD LAB 2019

Lokakarya Field Lab  2019 dilaksanakan pada tagl 21 Agustus 2019 di UNS Inn dengan peserta Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan se-Soloraya. Pelaksanaan Field Lab bertujuan untuk mewujudkan Visi Fakultas Kedokteran UNS “Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan bereputasi internasional, menghasilkan lulusan yang kompeten berorientasi pada komunitas” maka pada kurikulum baru 2017, prodi S1 kedokteran melaksananakan kegiatan pembelajaran “COURSE INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE). Dalam course ini melibatkan beberapa Prodi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya dalam bidang kesehatan komunitas. Course ini melibatkan tiga prodi yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda, yaitu Prodi S1 kedokteran, Prodi D3 Kebidanan dan Prodi S1 Farmasi. Sehingga dengan melibatkan berbagai latar belakang yang berbeda bisa meningkatkan pencapaian dalam memecahkan masalah kesehatan dikomunitas. Pergantian Kepala Puskesmas dan perubahan lokasi/lahan setiap saat harus diantisipasi oleh tim pengelola Field Lab agar mereka sebagai pembimbing maupun instruktur dapat terjaga kualitas kompetensinya dan memiliki persepsi yang sama dengan FK UNS. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap dan standar dari sisi kompetensinya pada pembelajaran Field Lab. Berdasarkan hal itu maka setiap semester harus ada pembekalan bagi pembimbing dan instruktur puskesmas yang akan memberi pendampingan kepada mahasiswa FK UNS. Konsep Field Lab dimaksudkan untuk menjadi bentuk pembelajaran bagi para mahasiswa kedokteran FK UNS yang menyangkut ketrampilan di bidang kesehatan masyarakat/ kedokteran komunitas. Pemberian ketrampilan di bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas dimaksudkan untuk membentuk dokter lulusan FK UNS yang utuh, yang tidak hanya unggul di sisi konsep-konsep kesehatan dan terampil dalam bidang klinis tetapi juga mampu melakukan pelayanan kesehatan masyarakat. Field lab dilaksanakan di 56 Puskesmas yang tersebar di enam DKK se Eks Karesidenan Surakarta. Berdasarkan hal tersebut maka kompetensi yang diperoleh mahasiswa tidak sama dalam belajar kasus di wilayah yang berbeda. Oleh karena itu perlu lokakarya yang berkelanjutan guna penyamaan learning objective dari course IPE .