Perhiasan Dari Timur
Writer: Marsa Zaidan
Pengabdian merupakan aktivitas kecil yang diikuti oleh orang yang peduli akan kekurangan pemerataan daerah dengan menciptakan sebuah perubahan dan atau peningkatan dari masalah yang ada di suatu tempat.
Saya Marsa Zaidan, merupakan mahasiswa Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sedikit gambaran yang saya dan tim peroleh dari pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Papagarang, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 19-30 Juni 2022 bersama Bakti Milenial #4.
Penyusunan masalah yang kami jadikan fokus di desa tersebut telah diobservasi mulai dari permasalahan kebersihan dan pemanfaatan lebih pada lingkungan, kurangnya kesadaran masyarakat Papagarang mengenai pentingnya pendidikan, pemberdayaan manusia untuk peningkatan pariwisata di Desa Papagarang, dan kurangnya kepedulian akan kesehatan diri dan keluarga. Listrik yang hidup tidak 24 jam dan air yang tidak sepenuhnya dari air suling karena kedua hal tersebut menggunakan pembangkit BBM (solar) dimana sulit didapatkannya solar yang hanya ada di kota. Saya ingin membuka hati dan pikiran pembaca terkait yang sudah kami jalani untuk berupaya mengatasi masalah di desa tersebut. Desa Papagarang merupakan desa di pulau yang jauh dari kota (dua jam perjalanan laut dari kota) namun kaya akan sektor pariwisatanya, sehingga masih banyak orang tidak menjangkau daerah tersebut.
Beberapa bidang yang kami buat untuk Desa Papagarang yaitu ada PSDM yang digunakan untuk memberikan ajaran kepada pemuda pemudi Papagarang bahwa ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari sumber dayanya. Bidang Lingkungan, masyarakat Desa Papagarang yang mayoritas pekerjaannya nelayan dan petani mangrove membuat kami melaksanakan beberapa olahan dasar makanan dari mangrove, kebersihan pantai dan desa, dan peningkatan akan kesadaran kebersihan lingkungan. Divisi Pendidikan, ada atas dasar lulusan pendidikan di desa tersebut mayoritas SMP-SMA dan sarjananya hanya hitungan tangan. Ini membuktikan kalau kesadaran akan sekolah di Desa Papagarang masihlah minim.
Bidang Kesehatan, Saya disini selaku Person in Charge (PIC) bidang kesehatan membuat beberapa kegiatan disana dengan bekerja sama denga puskesmas pembantu Desa Papagarang yaitu memberikan sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) Remaja dengan bahasan kesehatan reproduksi. Tingginya angka permasalahan repoduksi menjadi alasan mengapa kami membuat program kerja ini. Dalam kegiatan tersebut dihadiri seluruh pemuda dan pemudi dari usia 12-17 tahun sebanyak 62 orang. Kedua, ada Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) yang diikuti 120 anak Desa Papagarang yang faktanya di lapangan masih sedikit yang mempunyai sikat gigi yang berarti kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut masih kurang. Kita melakukan tes berapa banyak gelas kumur yang berisi darah hasil kumuran anak-anak alhasil ada sekitar 70% anak mengalami sensitivitas pada gusinya. Ketiga, ada cek kesehatan yang dihadiri kurang lebih 120 warga. Pada pemeriksaan. Kami menemukan sejumlah penyakit yang sering terjadi disana seperti stunting, Pterygium, PPOK, anemia, dll. Ini dikarenakan jauhnya akses berobat dari ke kota yang memerlukan waktu 2 jam. Kondisi Desa Papagarang yang merupakan daerah pesisir dan media tanamnya mayoritas batu membuat kesulitan masyarakat untuk menanam sayuran dan alhasil sayur disana sulit didapatkan.
Berbicara untuk mengatasi suatu masalah tidaklah bisa selesai secepat hitungan hari, namun perlu sustain dan dimonitori. Saya berharap tidak hanya kesadaran masyarakat di Desa Papagarang yang dapat diperbaiki namun fasilitas dan pemerataan dari pemerintah setempat juga harus sampai ke desa-desa yang sulit dijangkau. Semoga pembaca baik dari kalangan orang tua, pemuda, bahkan anak-anak di Indonesia sadar bahwa masih banyak daerah yang perlu kita datangi untuk kita berikan perubahan.
Panjang umur perjuangan.
Panjang umur kesehatan Indonesia.